Rabu, 06 September 2017

Budidaya Ikan Gabus

Foto ''Channa striata'' karya ~~~; diambil di Jatigono, Kunir, Lumajang tgl 2/Juli/2006

Ikan gabus adalah sejenis ikan predator yang hidup di air tawar. Ikan ini dikenal dengan banyak nama di pelbagai daerah: bocek dari riau, aruan, haruan (Melayu,Banjar), kocolan (Betawi.), bogo (Sunda.), bayong, bogo, licingan (Banyumas.), kutuk (Jawa.), kabos (Minahasa.) dan lain-lain. Dalam bahasa Inggris juga disebut dengan berbagai nama seperti common snakehead, snakehead murrel, chevron snakehead, striped snakehead dan juga aruan. Nama ilmiahnya adalah Channa striata (Bloch, 1793).

Gabus Bagi Kesehatan ; Diketahui bahwa ikan ini sangat kaya akan Albumin, salah satu jenis protein penting. Albumin diperlukan tubuh manusia setiap hari, terutama dalam proses penyembuhan luka-luka. Pemberian daging ikan gabus atau ekstrak proteinnya telah dicobakan untuk meningkatkan kadar albumin dalam darah dan membantu penyembuhan beberapa penyakit.

dilihat dari nilai gizi yang dimiliki ikan gabus ini, saya sebagai penulis ingin mencoba membudidayakan ikan gabus ini. dan dari hasil pencarian ku di mbah google Berikut adalah cara budidaya ikan gabus:

1. Pemilihan Indukan Ikan Gabus
Untuk membedakan antara ikan gabus jantan dan betina muda, anda dapat membedakan dari tampilan fisiknya. Jika ikan memiliki bentuk kepala oval dengan warna tubuh agak gelap, lubang genital memerah dan apabila diurut akan mengeluarkan cairan benih berarti Ikan Gabus tersebut adalah Ikan Jantan. Jika ikan memiliki kepala dengan bentuk agak bulat dengan warna tubuh agak terang, memiliki bentuk perut yang agak besar dan lembek apabila dipegang serta apabila diurut akan mengeluarkan telur berarti Ikan Gabus tersebt adalah IKan Betina.

2. Pemijahan Ikan Gabus
Pemijahan ikan ini dilakukan di bak beton atau fiberglass. B beton atau fiberglass yanga digunakan adalah bak yang berukuran sekitar 7 m x 4 m x 2 m yang sebelumnya telah dikeringkan selama sekitar 3 hingga 4 hari. Setelah dikeringkan bak diisi dengan air dengan volume sekitar 50 cm dan pada saat pemijahan terjadi air dibiarkan mengalir. Kemudian beri kolam penutup berupa tanamana enceng gondok, pemberian tanaman itu juga berfungsi untuk membantueksitasi proses pemijahan.
Jika Kolam atau bak telah siap selanjutnya masukkan indukan jantan dan betina masing-masing berjumlah 30 ekor, maka akan terjadi pemijahan. Selama proses pemijahan, lakukan pengecekan kolam setiap hari, setelah bertelur(betina dapat menghasilakan 10-11 ribu butir telur), ambil telur menggunakan sekupnet halus dan telur siap ditetaskan.

3. Penetasan Telur Ikan Gabus
Telur yang telah diambil dari kolam pemijahan, selanjutnya di tetaskan. Agar lebih mudah mengecek kondisi telur maka proses penetasan ini dilakukan di dalam aquarium yang berukuran sekitar 65 cm x 45 cm x 45 cm yang terlebih dahulu dikeringkan selam 2 hari. Setelah itu, isi aquarium dengan air hingga ketinggian 40 cm, lalu pasang aerasi dan juga pemanas dalam aquarium.
Jika sudah siap selanjutnya masukkan telur yang akan ditetaskan dalam akuarium sekitar 4-6 butir per cm². Telur-telur tersebut akan menetas dalam waktu sekitar 24 jam. Jika sudah menetas hingga 2 hari setelah menetas larva ikan tidak perlu iberi pakan karena mereka masih memiliki cadangan makanan.

4. Perawatan Larva Ikan Gabus
Perawatan dilakukan mulai larva berumur 2 hingga 15 hari setelah menetas. Ikan gabus yang baru hingga 2 hari setelah menetas larva ikan tidak perlu iberi pakan karena mereka masih memiliki cadangan makanan. Setelah berumur 2 hari maka larva diberi pakan berupa nauplii Artemia sebanayk 3 kali sehari. Dan apabila berumur lebih dari 5 hari larva dapat dberi pakan tambahan berupa kutu air (daphnia) sebanyak 3 kali sehari. Apabila air akuarium telah kotor maka lakukan pergantian air tersebut.

5. Persiapan Kolam Buddidaya Ikan Gabus
Kolam budidaya ikan gabus dapat dibuat dari terpal. Ada 2 cara pembuatan kolam terpal ini. Yang pertama sebelum terpal digunakan buat lubang dengan ukuran sekitar 7 m x 4 m x 2 m. Yang kedua, tidak perlu membuat lubang dahulu melainkan terpal di buat langsung diatas tanah dengan kerangka bambu.
Sebelum terpal digunakan sebagai kolam, maka terlebih dahulu rendam kolam dalam air untuk menghilangkan zat kimia terpal selama sekitar 3 hari. Jika sudah buatlah kolam secara rapi dan perkuat dengan mengikat beberapa bagian kolam dengan kawat atau diperkuat dengan paku. Lalu kemudian isi kolam dengan air setinggi 50-100 cm dan biarkan selama 1 minggu dan tidak dialiri air.

6. Penebaran Benih Ikan Dalam Kolam
Kolam yang telah diisi air dan didiamkan selama 1 minggu dan tidak dialiri air, selanjutnya kolam dapat muali ditebar benih. Larva bibit ikan gabus yang telah berumur 2 minggu langsung ditebar dalam kolam.Penebara bibit ini sebaiknya dilakukan pada pagi hari. Setelah ditebar bibit ikan gabus jangan diberi pakan dahulu, setelah 2 hari baru diberi pakan.

7. Pemberian Pakan Ikan Gabus
Pakan yan diberikan pada ikan gabus berupa pelet dengan kandungan protein 15 %, lemak 15 % dan karbohidrat 10 % dan beripula pakan tambahan berupa ikan teri, anak rayap, sisa daging ampas dapur. Pelet dapat anda buat dengan cara mencampurkan 20 % ikan teri, 50 % dedek, 10 % ampas tahu, dan 10 % jagung, lalu direbus dan giling kemudian di jemur hingga kering.

8. Pemanenan Ikan Gabus
Pemanenan ikan gabus dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan pasar. Pemanenan dalam satu kolam dapat dilakukan secara bertahap.

Demikian artikel pembahasan tentang Budidaya Ikan Gabus, semoga bermanfaat.

Sumber : Dari Wikipedia bahasa Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar